Pernahkan terpikir oleh kita tentang teknologi modern yang kita gunakan sehari-hari merupakan proses pengembangan yang dimulai dari masa lampau. Mungkin yang terpikir oleh kita benda dengan teknologi modern seperti komputer, smartphone, atau benda canggih yang ada dimasa kini. Namun tidakkan kita sadari seperti jam tangan mekanik, lampu lalulintas, bahkan kompor yang kita gunakan merukakan sebuah teknologi yang dikembangan melalui proses penelitian yang cukup mendalam.
Bisa kita bayangkan kita hidup di Sebuah pulau terpencil tanpa ada teknologi modern yang biasa kita gunakan saat ini untuk membuat api, mengetahui waktu, membuat tembikar dan sebagainya tidak akan semudah pada masa sekarang. Berikut ini adalah teknologi-teknologi yang dikembangkan pada masalalu.
Teknologi Masalalu yang Menghilang
Pada tahun 1900 penyelam Yunani menemukan sebuah benda yang diduga kuat merupakan komputer analog jaman purbakala di reruntuhan puing-puing bangunan kapal di daerah Antikythera, Costa Rica. Alat yang ditemukan tersebut diberi nama Antikythera Mechanism. Menurut peneliti Antikythera Mechanism merupakan mekanisme kuno yang dibuat untuk menghitung atau mengukur posisi astronomi. Tapi selama bertahun-tahun penelitian, para ahli belum bisa memecahkan rahasia dan cara kerja alat ini. Pada tahun 2006 para ilmuan yang meneliti Antikythera Mechanism menyatakan bahwa alat tersebut dibuat sekitar tahun 150-200 sebelum masehi. Dan yang paling mengherankan artefak kuno tersebut tidak ditemukan lagi beribu tahun kemudian, hal ini masih menjadi misteri bagi peneliti. Alat ini mungkin terlalu cepat dibuat 1000-2000 tahun untuk manusia, aneh dan penuh misteri sosok makhluk yang menciptakan mekanisme mesin yang sangat kompleks pada masa sebelum masehi.
Parthian Battery/ Bateray Kuno
Artefak yang ditemukan di kota Khujut Rubula ini setelah diteliti ternyata merupakan salah satu bentuk batu baterai yang kinerjanya mirip dengan yang ditemukan oleh ilmuwan modem. Artefak itu terdiri atas sebuah silinder tembaga, batang besi, dan aspal yang tersusun dalam sebuah jambangan atau guci dan tanah hat. Setelah dipelajari oleh para ilmuwan dalam sebuah pengujian dengan menuangkan cairan asam ke dalam guci tersebut, para ilmuwan menemukan adanya aliran listrik sebesar 1.5 volt selama kurun waktu 18 hari.
Penemuan artefak ini membuktikan bahwa ilmu pengetahuan yang telah berkembang dan ada sekarang ini sebenarnya juga telah berkembang sejak peradaban sebelum masehi. Atau memang sengaja ada klaim yang di sembunyikan, tentunya waktu yang akan menjawab.
Yakchal Lemari Es Kuno
Jaman dahulu warga Eropa jika membutuhkan es untuk mendininkan minuman atau menyimpan bahan makanan mereka membutuhkan jasa tukang potong es.
Tamun pada tahun 400SM, teknologi lemari es atau kulkas sudah digunakan oleh bangsa sumeria. Meskipun 1700 SM sudah ada namun yakchal yang dibuat oleh bangsa sumeria bisa di bilang sangat canggih.
Yakhchāl berdiri di atas tanah dengan struktur berbentuk kubah lancip yang dilengkapi dengan sebuah ruang penyimpanan bawah tanah. Luas area bawah tanah yakhchāl bisa mencapai 5000 meter kubik lebih. Ruang bawah tanah ini yang sering dipergunakan untuk menyimpan es, walau terkadang digunakan juga untuk menyimpan makanan.
Ruangan bawah tanah disandingkan dengan konstruksi penyekat tebal yang anti panas, menjadikan struktur bangunan dapat menyimpan es awet dalam jangka waktu tahunan. Dinding ruang bawah tanah dapat memiliki ketebalan hingga dua meter di bagian dasarnya dan dibuat dengan adukan khusus yang disebut sārooj.
Material adukan untuk membangun dinding menggunakan pasir, tanah lempung, putih telur, kapur, bulu domba, dan abu dengan masing-masing memiliki perbandingan yang spesifik sehingga dapat mencegah perpindahan panas. Adukan sārooj dianggap sebagai campuran yang benar-benar tak membuat air merembes.
Ruangan bawah tanah sering memiliki akses menuju qanat dan sering juga dilengkapi dengan sistem penangkap angin atau menara angin yang dapat dengan mudah membuat temperatur di dalam ruang bawah tanah turun menjadi sangat dingin di hari-hari saat musim panas. Qanat adalah sebuah sistem manajemen pengairan sebagai penyalur air yang terpercaya bagi penduduk dan irigasi di daerah yang beriklim panas dan gersang.
Kadang es yang akan disimpan di yakhchāl diambil dari pegunungan terdekat selama musim dingin, tapi lebih sering yakhchāl terhubung dengan dinding qanat yang dibuat sepanjang arah timur dan barat, dekat dengan yakhchāl.
Jika penasaran anda juga bisa membuat eksperimen membuat kulkas tanpa listrik
Vending machine
Vending machine yang kita kenal selama ini ternyata sudah ada 2000 tahun yang lalu, biasanya mesin swalayan ini menjual keperluan seperti koran, minuman, makanan ringan dll.
Pada zaman yunani kuno seorang fisikawan mengembangkan sebuah mesin swalayan untuk mendistribusikan air suci "holy water".
Pada masa tersebut di sebuah gereja jamaat sering berebut air suci sehingga air suci cepat habis, untuk mendapatkan air suci membutuhkan jarak perjalannan yang jauh. sehingga dikembangkan sebuah mesin swalayan, dengan memasukkan koin maka akan mendapatkan air suci tersebut, dengan cara ini masyarakat lebih bisa teratur.
Artefak yang ditemukan di kota Khujut Rubula ini setelah diteliti ternyata merupakan salah satu bentuk batu baterai yang kinerjanya mirip dengan yang ditemukan oleh ilmuwan modem. Artefak itu terdiri atas sebuah silinder tembaga, batang besi, dan aspal yang tersusun dalam sebuah jambangan atau guci dan tanah hat. Setelah dipelajari oleh para ilmuwan dalam sebuah pengujian dengan menuangkan cairan asam ke dalam guci tersebut, para ilmuwan menemukan adanya aliran listrik sebesar 1.5 volt selama kurun waktu 18 hari.
Penemuan artefak ini membuktikan bahwa ilmu pengetahuan yang telah berkembang dan ada sekarang ini sebenarnya juga telah berkembang sejak peradaban sebelum masehi. Atau memang sengaja ada klaim yang di sembunyikan, tentunya waktu yang akan menjawab.
Yakchal Lemari Es Kuno
Jaman dahulu warga Eropa jika membutuhkan es untuk mendininkan minuman atau menyimpan bahan makanan mereka membutuhkan jasa tukang potong es.
Tamun pada tahun 400SM, teknologi lemari es atau kulkas sudah digunakan oleh bangsa sumeria. Meskipun 1700 SM sudah ada namun yakchal yang dibuat oleh bangsa sumeria bisa di bilang sangat canggih.
Yakhchāl berdiri di atas tanah dengan struktur berbentuk kubah lancip yang dilengkapi dengan sebuah ruang penyimpanan bawah tanah. Luas area bawah tanah yakhchāl bisa mencapai 5000 meter kubik lebih. Ruang bawah tanah ini yang sering dipergunakan untuk menyimpan es, walau terkadang digunakan juga untuk menyimpan makanan.
Ruangan bawah tanah disandingkan dengan konstruksi penyekat tebal yang anti panas, menjadikan struktur bangunan dapat menyimpan es awet dalam jangka waktu tahunan. Dinding ruang bawah tanah dapat memiliki ketebalan hingga dua meter di bagian dasarnya dan dibuat dengan adukan khusus yang disebut sārooj.
Material adukan untuk membangun dinding menggunakan pasir, tanah lempung, putih telur, kapur, bulu domba, dan abu dengan masing-masing memiliki perbandingan yang spesifik sehingga dapat mencegah perpindahan panas. Adukan sārooj dianggap sebagai campuran yang benar-benar tak membuat air merembes.
Ruangan bawah tanah sering memiliki akses menuju qanat dan sering juga dilengkapi dengan sistem penangkap angin atau menara angin yang dapat dengan mudah membuat temperatur di dalam ruang bawah tanah turun menjadi sangat dingin di hari-hari saat musim panas. Qanat adalah sebuah sistem manajemen pengairan sebagai penyalur air yang terpercaya bagi penduduk dan irigasi di daerah yang beriklim panas dan gersang.
Kadang es yang akan disimpan di yakhchāl diambil dari pegunungan terdekat selama musim dingin, tapi lebih sering yakhchāl terhubung dengan dinding qanat yang dibuat sepanjang arah timur dan barat, dekat dengan yakhchāl.
Jika penasaran anda juga bisa membuat eksperimen membuat kulkas tanpa listrik
Vending machine
Vending machine yang kita kenal selama ini ternyata sudah ada 2000 tahun yang lalu, biasanya mesin swalayan ini menjual keperluan seperti koran, minuman, makanan ringan dll.
Pada zaman yunani kuno seorang fisikawan mengembangkan sebuah mesin swalayan untuk mendistribusikan air suci "holy water".
Pada masa tersebut di sebuah gereja jamaat sering berebut air suci sehingga air suci cepat habis, untuk mendapatkan air suci membutuhkan jarak perjalannan yang jauh. sehingga dikembangkan sebuah mesin swalayan, dengan memasukkan koin maka akan mendapatkan air suci tersebut, dengan cara ini masyarakat lebih bisa teratur.